PBB dan Padepokan Padjadjaran Siliwangi Kedepankan Kearifan Lokal, Mata Sosial: Tingkatkan Silaturahmi Budaya
Komentar

PBB dan Padepokan Padjadjaran Siliwangi Kedepankan Kearifan Lokal, Mata Sosial: Tingkatkan Silaturahmi Budaya

Komentar

Terkini.id, Sukabumi – Ketua Umum Paguyuban Bambu Banten, Rd. H.Taufik Sophiadi Arsakusumah. SH. yang akrab di panggil Ki Bambu Banten mengungkapkan kepada terkini.id (Sukabumi) melalui sambungan Whatsap bahwa dirinya berharap kearifan lokal budaya kita mampu membentengi tatanan kehidupan sosial kita dari is-isu pemecah belah, Kamis 27 Mei 2021.

“Aki berharap, setiap kearifan lokal di daerah masing-masing harus terus di munculkan agar generasi kita tidak buta budaya leluhurnya, kita mesti belajar banyak dari pendahulu kita dalam kebaikan untuk menata kemajuan dalam kehidupan sosial ini,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan lagi, kemarin PBB (Paguyuban Bambu Banten) bersama Padepokan Padjadjaran Siliwangi mengadakan giat Silaturahmi Budaya di Soreang Bandung. 

Namun karena di batasi aturan Protokol Kesehatan Covid-19, sambung dia. Jadi acaranya terbatas saja. 

“Walau pun terbatas, tidak meredupkan semangat kita dalam sosialisasi budaya lokal,” terangnya.

Baca Juga

Masih menurutnya, acara silaturahmi budaya yang di gelar di parompong dalam rangka kearifan lokal melalu seni dan budaya adalah  salah satu konsen pihaknya dalam mempertahankan budaya-budaya lokal ditengah moderenisasi dan mudahnya budaya asing masuk ke kita. 

“Rabu, 26 Mei 2021 kemarin kita gelar acar itu di Vinus Parompong,” bebernya.

Dalam hal ini, pria yang akrab disapa Ruslan Raya Mata Sosial, mendukung sepenuhnyanya, bahwa kearifan lokal itu harus jadi benteng budaya dalam menghadapi budaya-budaya asing yang semakin mudah diakses dan masiv masuk ke kita. 

“Semangat Ki Bambu Banten luar biasa, memang kita harus mengenal budaya lokal warisan leluhur kita, segala sesuatu kembali pada diri kita masing-masing dalam menilai. Tapi setidaknya ambilan hikamah-hikmah fositif dalam kemaslahatan umat lewat pendekatan sosial budaya,” jelas Ruslan Raya. 

Dirinya berharap. Bahwa pemahaman budaya yang baik dan benar tidak akan merusak tatanan sosial yang sudah ada, Tapi sebaliknya malah akan memperkuat dengan positif untuk menjaga sifat siling asah asuh asih dan wangian.

“Kita akan satu dalam keanekaragaman budaya dan historikalnya dengan dewasa dan damai,” tandas Ruslan Raya selaku Ketua Organisasi dan Seni Budaya di PBB Jabar.