Terkini.id, Sukabumi – Ketua Umum Paguyuban Bambu Banten, Rd. H.Taufik Sophiadi Arsakusumah. SH. yang akrab di panggil Ki Bambu Banten mengungkapkan kepada terkini.id (Sukabumi) melalui sambungan Whatsap bahwa dirinya berharap kearifan lokal budaya kita mampu membentengi tatanan kehidupan sosial kita dari is-isu pemecah belah, Kamis 27 Mei 2021.
“Aki berharap, setiap kearifan lokal di daerah masing-masing harus terus di munculkan agar generasi kita tidak buta budaya leluhurnya, kita mesti belajar banyak dari pendahulu kita dalam kebaikan untuk menata kemajuan dalam kehidupan sosial ini,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan lagi, kemarin PBB (Paguyuban Bambu Banten) bersama Padepokan Padjadjaran Siliwangi mengadakan giat Silaturahmi Budaya di Soreang Bandung.
Namun karena di batasi aturan Protokol Kesehatan Covid-19, sambung dia. Jadi acaranya terbatas saja.
“Walau pun terbatas, tidak meredupkan semangat kita dalam sosialisasi budaya lokal,” terangnya.
- 7 Tips Fashion Muslim yang Stylish dan Modis untuk Penampilan Sehari-hari
- Asep Japar Diserbu Foto Bersama dan Diteriakin Bupati 2024, Ibu-Ibu: Asep Japar! Well
- Pendidikan Paripurna dalam Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Sukabumi
- Keluarga Besar DLH Kabupaten Sukabumi, Prasetyo: Marhaban ya Ramadhan, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1445 H
- Pilkada 2024, DPD Golkar Kabupaten Sukabumi: Hanya Usung Asep Japar dan Unang Sudarma
Masih menurutnya, acara silaturahmi budaya yang di gelar di parompong dalam rangka kearifan lokal melalu seni dan budaya adalah salah satu konsen pihaknya dalam mempertahankan budaya-budaya lokal ditengah moderenisasi dan mudahnya budaya asing masuk ke kita.
“Rabu, 26 Mei 2021 kemarin kita gelar acar itu di Vinus Parompong,” bebernya.
Dalam hal ini, pria yang akrab disapa Ruslan Raya Mata Sosial, mendukung sepenuhnyanya, bahwa kearifan lokal itu harus jadi benteng budaya dalam menghadapi budaya-budaya asing yang semakin mudah diakses dan masiv masuk ke kita.
“Semangat Ki Bambu Banten luar biasa, memang kita harus mengenal budaya lokal warisan leluhur kita, segala sesuatu kembali pada diri kita masing-masing dalam menilai. Tapi setidaknya ambilan hikamah-hikmah fositif dalam kemaslahatan umat lewat pendekatan sosial budaya,” jelas Ruslan Raya.
Dirinya berharap. Bahwa pemahaman budaya yang baik dan benar tidak akan merusak tatanan sosial yang sudah ada, Tapi sebaliknya malah akan memperkuat dengan positif untuk menjaga sifat siling asah asuh asih dan wangian.
“Kita akan satu dalam keanekaragaman budaya dan historikalnya dengan dewasa dan damai,” tandas Ruslan Raya selaku Ketua Organisasi dan Seni Budaya di PBB Jabar.