Puluhan Ton Ikan Dibuang Sia-Sia, Nelayan Tradisional Sangrawayang Berharap Punya Cold Storage

Puluhan Ton Ikan Dibuang Sia-Sia, Nelayan Tradisional Sangrawayang Berharap Punya Cold Storage

AR
Aa Ruslan Sutisna

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Sukabumi – Kehidupan nelayan tradisional di pinggir pantai sukabumi ini tepatnya di bibir pantai Sangrawayang sangat berharap ada bantuan Cold storage utnuk penyimpanan ikan hasil tangkap.

“Kami ini nelayan tradisional, yang beroprasi di pinggiran pantai saja atau tidak pernah ke jauh dari area sini. Namun hasil tangkap kami lumayan kalau pas musim ikan, ungkap  Harun yang mewakili Nelayan Tradsiional di wilayah Sangrawayang Sabtu 6 Maret 2021.

Lanjutnya, hasil tangkap kami kebanyakan di olah menjadi ikan asin untuk di pasarkan keberbagai daerah oleh para pengepul.

“Dalam sehari bisa mengolah ikan asin 2 sampai 3 ton ikan, itu baru dari saya aja, belum dari yang lainnya, kalau ada 10 pengolahan ikan asin, bisa 10 - 20 ton ikan yang diolah tiap harinya,” jelasnya.

Dirinya menuturkan, bahwa dikala musim ikan banyak dan melimpah, sudah tidak bisa tertampung lagi. Bisa puluhan ton yang di buang keluat dan di bagikan kepada siapa saja yang mau. Kalau seandainya ada bantuan Cold Storage disini yang bisa menampung puluhan ton ikan, otomatis ikan tidak terbuang dan produksi pengolahan ikan asin pun terus berjalan walau di musim barat atau musim tidak melaut.

“Kalau ada Cold Stroge disini, kami bisa nampung ikan-ikan hasil tangkap nelayan di daerah sini, agar produksi ikan asin jalan terus dan ketersediaan ikan terjaga dan terpantau. Walaupun di musim tidak melaut antara bulan 11 sampai bulan 3 atau dalam musim barat. Kami masih bisa berusaha untuk menafkahi keluarga kami,” jelasanya.

Dirinya sangat berharap sekali ada Cold storage di wilyahnya untuk menjaga roda perekonomian nelayan tradisional.

“Kami sangat berharap sekali, bisa punya Cold storage disini,” harapnya.

Cold storage adalah sebuah tempat  khusus yang di peruntukan menyimpan sesuatu atau ikan dengan kondisi suhu tertentu agar terjaga kesegarannya.

Sementara itu Humas PNTI Jawa Barat, yang akrab disapa Ruslan Raya dan Ketua PNTI Sukabumi, yang akrab di sapa H. Asep berkomitmen untuk terus mendorong kesejahteraan dan roda perekonomian nelayan teradisional di Sukabumi ini terlebih di musim pandemi ini Pihak PNTI (Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia) terus berupaya untuk bisa mewujudkan harapan para nelayan tradsional indonesia.

“Untuk di Sukabumi, kami sudah dilakukan komunikasi interaktif dengan berbagai pihak terkait, agar apa yang diharapakan para nelayan tradisional di wilayah Sangrawayang Simpenan ini bisa terwujud,” jelas H. Asep selaku ketua PNTI Cabang Sukabumi.

Namun begitu, kami sangat berharap dan terbuka lebar untuk siapapun yang turut bisa memabantu dalam mewujudkan ekonomi nelayan tradisional agar semua bisa sinergi, kata Asep, pihaknya juga sudah membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dari berbagai nelayan tradisional di Sukabumi ini.

“Persyarat dan tehnis-tehnis lain kita tempuh dulu untuk bisa menagjukan sesuai aturan dan prosedur yang berlaku di negara ini. Agar semua lengkap dan terstruktur sehingga bisa diamanfaakan oleh para nelayan tradisional secara berkesinambungan,” pungkasnya.
ARS