Anak Kandung Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas, Makmun: Akhir-akhir ini, MS Sering Melamun Sendiri

Anak Kandung Bacok Ayah Kandung Hingga Tewas, Makmun: Akhir-akhir ini, MS Sering Melamun Sendiri

AR
Aa Ruslan Sutisna

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Sukabumi - Akhirnya Korban Pembacokan anak kandung sendiri, jenazahnya di kebumikan. Peristiwa tragis tersebut  terjadi pada hari Kamis 1 April 2021 kemarin, dibawa pihak keluarga dari Kamar Jenazah RSUD Sayang Cianjur.  Kejadian tersebut di Kampung Sayangkaah, Desa Nyalindung, Cugenang, Cianjur. Sabtu 3 April 2021.

karena pihak keluarga merasa kasihan kepada almarhum bila tidak segera dimakamkan. 

Maka, pengambilan jenazah tersebut dilakukan oleh pihak keluarga. Pasalnya almarhum meninggalnya sangat tragis, dan setelah meninggal pun tak buru-buru di makamkan. 

Jenazah langsung disambut dan diwarnai dengan isak yang mendalam oleh pihak keluarga sesampainya dirumah duka. Karena semuanya tidak pernah menyangka bahwa M.S (20) anak kandung korban tega melakukam hal sekeji itu terhadap ayah kandungnya. 

Berdasarkan pantauan dilokasi pemakaman pun tampak iringan jenazah hingga prosesi pemakaman terlihat wajah-wajah penuh keheranan, kenapa hal tersebut bisa terjadi di kampunya. 

Kepada wartawan, Makmun, pemilik kobong/ponpes tempat ngaji tersangka mengatakan, M.S itu sebenarnya baik shalat sama ngajinya juga rajin, karena memang anak pesantren. Namun setelah meninggal neneknya M.S suka menyendiri tidak berbaurlah dengan yang lain. 

"Akhir-akhir ini, M.S sering melamun sendiri, ngaji, shalat bahkan makan pun nggak mau, bisa jadi pikirannya terganggu setelah neneknya meninggal," kata Makmun. Seperti dikutip dari metropuncaknews. com.

Makmun juga menuturkan, bahwa saat di kobong/ponpes pun M.S sering melamun, diajak shalat hanya senyum, diajak ngaji juga senyum saja ngobrol juga nggak. 

"Kemarin sebelum kejadian, M.S saya temukan dipinggir jalan di Kampung Hargeum Caringin nggak tahu mau kemana. Karena saya pikir pulang dari rumah ibu kandungnya, akhirnya saya ajak pulang ke rumah bapak kandung dan tinggal bersama ibu sambungnya di Nyalindung," tuturnya. 

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Ceceng ketua RT setempat, bahwa M.S sebelumnya memang rajin shalat dan ngaji karena memang tinggal di pesantren, bahkan pernah mondok di salahsatu pesantren di Banten. 

"Jadi sering melamun dan menyendiri di kamar itu setelah neneknya meninggal sebulan lebihanlah," kata Ceceng. 

Sementara itu, ibu sambung M.S, Windawati (32), saat ditanya apakah tersangka ada masalah dengan keluarga atau diluar rumah, ia mengatakan, M.S sebelumnya baik-baik saja berbaur dengan teman-teman sebayanya. Namun beberapa minggu terakhir sering menyendiri dengan mengurung diri di kamar. 

"Sebelum kejadian memang seperti itu banyak menyendiri, M.S kadang tinggal sama saya kadang sama ibu kandungnya juga soalnya ngobong juga di pesantren jadi nggak menetap," kata Windawati sembari menangis.